Skill yang Dibutuhkan AuditorPerusahaan membutuhkan ahli audit yang andal dalam menghitung semua income dan pengeluaran mereka.
Intinya, tenaga dan
skill auditor harus lebih unggul dari teknologi auditing dan sistem
cybersecurity yang telah diterapkan perusahaan.
Berikut, adalah daftar skill yang dibutuhkan oleh auditor untuk tetap bersaing di era digital.
1. Skill komunikasiSkill pertama yang dibutuhkan oleh seorang auditor adalah keahlian komunikasi yang kuat.
Berdasarkan survei
Forbesimg di mana 200 koresponden termasuk para CFO dan dewan direksi perusahaan, mengungkapkan bahwa skill komunikasi adalah keahlian paling penting yang perlu dimiliki oleh auditor.
Seperti apa sih keahlian komunikasi yang diharapkan dari para auditor?
Umumnya, perusahaan ingin auditor yang mampu menyampaikan pemikiran, ide, dan saran secara jelas dalam sebuah rapat.
Mereka juga membutuhkan ahli auditing yang mampu memimpin presentasi, wawancara, dan negosiasi dengan para eksekutif.
2. Keahlian berpikir kritis dan perspektif bisnis yang luas
Skill berikutnya yang perlu dimiliki oleh para auditor adalah kemampuan berpikir kritis dan pandangan yang luas terhadap dunia bisnis.
Menurut
Forbes, kedua keahlian tersebut perlu diterapkan oleh auditor untuk keperluan analisis serta valuasi informasi dan fakta yang terkandung dalam proses audit.
Dengan pemikiran yang kritis dan perspektif bisnis yang memadai, auditor dapat menarik informasi yang kemudian dapat ditindaklanjuti oleh para eksekutif dan dewan direksi.
3. Kecerdasan emosional
Terkadang, proses auditing bisa menjadi suatu hal yang sangat menegangkan. Tak jarang, nilai moral dan profesionalitas mereka akan diuji oleh hasil yang mereka temukan.
Auditor yang terampil harus tahu bagaimana cara berempati dengan emosi klien atau pemangku kepentingan lain sambil tetap menjaga ketenangan dan terus berhati-hati.
Kompetensi kecerdasan emosional yang mumpuni membentuk seorang auditor yang mampu mengesampingkan perasaan-perasaan tertentu.
Keahlian ini juga dapat memberikan kualitas audit yang lebih baik, karena auditor telah terhindar dari bias dan risiko emosional lainnya.
4. Skeptisisme profesional
Melansir
Workiva, skeptisisme profesional adalah salah satu skill yang dibutuhkan oleh seorang auditor.
Auditor yang baik tidak akan mempercayai fakta-fakta pendukung sebelum meninjau dokumen keuangan.
Keahlian ini akan mendorong mereka pada setiap tinjauan dengan mata yang jeli dan tingkat kewaspadaan yang tinggi, terlepas dari opini di balik laporan yang ia periksa.
Skill satu ini juga dirasa penting karena banyak data digital dengan sumber yang tidak valid.
5. Rasa ingin tahu
Keahlian terakhir yang perlu dimiliki oleh auditor adalah rasa ingin tahu yang besar.
Auditor harus selalu berusaha untuk tidak hanya menyempurnakan keterampilan mereka sendiri, tetapi juga untuk memahami, beradaptasi, dan memanfaatkan teknologi terbaru..
Bahkan, jika organisasi tidak memiliki program pelatihan yang terstruktur, auditor yang baik akan mencari cara untuk mengembangkan pengetahuan mereka secara mandiri.