Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Penduduk
merupakan orang yang secara hukum berhak tinggal disuatu daerah atau wilayah tersebut,
dan mempunyai bukti kewarganegaraan yang sah dan Pengertian Penduduk dalam
sosiologi adalah penduduk merupakan kumpulan manusia yang menepati wilayah
geografi dan ruang tertentu. Munculnya kebudayaan berasal dari hasil interaksi
masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh,dan berkembang dalam suatu
masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh
kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan
yang saling menentukan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Perkembangan Penduduk
Dunia ?
2.
Bagaimana Penggandaan Penduduk Dunia
?
3.
Apa itu Migrasi ?
4.
Bagaimana Struktur Penduduk ?
5.
Bentuk Piramida Penduduk ?
6.
Rasio Ketergantungan ?
7.
Pertumbuhan dan Perkembangan
Kebudayaan di Indonesia ?
8.
Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam di
Indonesia ?
9.
Kebudayaan Barat di Indonesia ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memberikan Pemahaman tentang
Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan.
2. Mengembangkan pemahaman Sejarah
Kebudayaan yang ada di Indonesia.
2.
Penduduk, Masyarakat Dan
Kebudayaan
A.
PERKEMBANGAN PENDUDUK
DUNIA
Tercatat dalam Worldometers, jumlah penduduk dunia pada 2019 mencapai 7,7
miliar jiwa. Angka tersebut merupakan 1,07% ~ 1,08% peningkatan dari tahun 2018 yang jumlah penduduknya 7,6 miliar jiwa.
Selama 10 tahun terakhir terjadi peningkatan stabil pertumbuhan penduduk dunia
dengan presentase 1~1,2% tiap tahun.
B.
PENGGANDAAN PENDUDUK
Tahun penggandaan
|
Perkiraan penduduk dunia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 juta
|
-
|
1650
|
500 juta
|
1500
|
1830
|
1 miliar
|
180
|
1930
|
2 miliar
|
100
|
1975
|
4 miliar
|
45
|
Sumber : Ehrlich, Paul, R, el al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.
Waktu penggandaan penduduk dunia selanjutnya diperkirakan 35 tahun. Penambahan
penduduk di suatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi oleh
faktor-faktor demografi sebagai berikut :
Faktor-Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
A. Kematian
Kematian adalah
hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat
mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya
hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.
Ada
dua tingkat kematian yang akan dijelaskan disini, antara lain:
a. Tingkat
kematian kasar (crude death rate/cdr)
Adalah banyaknya orang
yang meninggal padasuatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut,
dinyatakan tiap 1000 orang.
Penduduk pertengahan
tahun dapat dicari dengan rumus :
Pm = jumlah penduduk
pertengahan tahun
P1 = jumlah penduduk awal
tahun
P2 = jumlah penduduk
akhir tahun
Contoh :
Jika daerah X pada tanggal 31 desember 1980 mempunyai penduduk
550 orang dan pada tanggal 31 desember 1981 mempunyai penduduk 650 orang, maka
jumlah penduduk pada pertengahan tahun 1981 berjumlah :
Apabila pada tahun 1981
di daerah X ada 12 orang yang meninggal dunia, maka :
Jadi pada tahun 1981 di
daerah X tiap 1000 penduduk terdapat kematian sejumlah 20 orang meninggal
dunia.
b. Tingkat
Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)
Umur, jenis kelamin,
pekerjaan juga menjadi salah satu faktor penyebab kematian. Contohnya laki laki
berumur 85 tahun mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mati daripada yang
berumur 25 tahun. Laki laki yang berada di medan perang lebih berkemungkinan
mati daripada istri mereka yang berada dirumah.
Di = Kematuan penduduk
kelompok umur i
Pm = Jumlah penduduk pada
pertengahan tahun kelompok umur i
K = Konstanta (= 1000)
B. Kelahiran
Kelahiran adalah
istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup.
Berdasarkan proyeksi penduduk Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 2010-2035, jumlah angka kelahiran
mencapai 5 juta jiwa, angka kelahiran terus menunjukkan penurunan hingga
menjadi 4,29 juta jiwa pada 2035, seperti yang terlihat pada grafik di bawah
ini.
Garis kuning : Angka Kelahiran
Garis Orange : Angka Kematian
C.
Imigrasi
apabila setiap
penduduk pindah ke kota dan mereka menjadikan ktp menjadi dua maka akan sulit
apabila di data tidak akan terpenuhi akan sulit mendata penduduk dengan data
pasti.
Adalah perpindahan
penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati
batas administratif atau batas negara.
Macam macam migrasi :
a.
Migrasi Internasional
dibagi menjadi tiga , yaitu :
Imigrasi => Masuknya penduduk ke
suatu negara
Emigrasi => Keluarnya penduduk ke
negara lain
Remigrasi => Kembalinya penduduk
ke negara
b.
Migrasi Nasional
dibagi menjadi empat , yaitu :
Urbanisasi => Dari Desa ke Kota
Transmigrasi => Dari Pulau ke
Pulau
Ruralisasi => Dari Kota ke Desa
Evakuasi => Dari tempat yang
tidak aman ke tempat yang aman
Akibat Migrasi
a.
Migrasi Nasional di Indonesia,
1. Dapat
menungkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran.
2. Mempercepat
pemerataan penduduk.
3. Mengurangi
pengangguran.
b. Migrasi Internasional di Indonesia, masuknya budaya asing dan terkadang imigran memiliki
tujuan yang tidak baik seperti berjualan Narkoba,dll.
Struktur penduduk
1. Piramida penduduk muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan atau sedang
berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian, biasa
terjadi di negara berkembang, contoh : India, Indonesia
Bentuk piramida ini
menggambarkan keadaan penduduk tetap sebab tingkat kematian rendah dan
kelahiran tidak tinggi, biasa terjadi pada negara maju, contoh : Swedia,
Blanda, Skandinavia
Bentuk piramida
penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat
dan tingkat kematian kecil sekali, apabila keahiran pria besar, maka suatu
negara bisa kekurangan penduduk. Contohnya terjadi pada : Jerman, Inggris
Rasio Ketergantungan
(Dependency Ratio)
Rasio Ketergantungan (Defendency
Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah
dengan jumlah penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan
kerja) dibandingkan dengan jumlah pendduk usia 15-64 tahun (angkatan kerja).
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN BUDAYA
A.
Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu
pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar,
misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa,
Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini
tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan
penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa
kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi
berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai
besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan
Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke
Filipina.
B.
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman
batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam
dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena
itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu
serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Bangsa-bangsa
Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu
membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan
Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat
dari bahan perunggu.
C.
Kebudayaan Hindu dan
Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke indonesia, khususnya ke pulau
jawa, perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan
hindu yang berasal dari india itu berlangsung secara mulus.
Sekitar abad ke-5 ajaran budha atau budhisme masuk ke indonesia khususnya
ke pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju daripada
Hindu karena Budha tidak menghendaki kasta-kasta dalam masyarakat. Kedua budaya tersebut juga menghasilkan peninggalan peninggalan berupa seni
dan sastra yang masih ada hingga saat ini, contohnya adalah Candi Borobudur,
yaitu candi Budha terbesar di Asia Tenggara.
D. Kebudayaan Islam
Pada abad ke 15 dan 16, agama islam telah dikembangan di indonesia. Oleh
para pemuka islam yang disebut Wali Sanga. Titik pusat agama islam masuk ke
indonesia berada di pulau jawa, sebenarnya agama islam masuk ke indonesia sudah
dari sebelum abad ke 11 oleh seorang wanita islam yang meninggal dan dimakamkan
di kota Gresik.
Masuknya Agama Islam ke Indonesia terutama di pulau jawa berlangsung dengan
sangat damai, hal ini disebabkan karena islam dimasukkan ke indonesia tidak
dengan secara paksa melainkan dengan cara baik. Dan mulai berkembang lebih
pesat lagi pada akhir abad ke 15 dimana itu adalah saat kerajaan Majapahit
sudah mulai goyah pada zaman itu.
Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat
penganut terbesar penduduk Indonesia.
E.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan
kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan barat. Awal kebudayaan barat
masuk ke indonesia adalah ketika masa masa kolonialis atau masa penjajahan oleh
bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang belanda
(VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonial belanda di kota, propinsi,
kabupaten, yang juga menghasilkan bangunan gaya arsitektur barat.
Meskipun Indonesia telah melepaskan diri dari penjajahan dan merdeka, tidak
menutup kemungkinan bahwa Indonesia akan dijajah lagi dikemudian hari, terutama
penjajahan melalui budaya.
Studi Kasus II
Studi Kasus
: Perilaku Konsumtif
Kebutuhan Merupakan sesuatu yang harus
dipenuhi dalam kehidupan, dilihat dari skala Prioritasnya. Kebutuhan Memiliki
tiga tingkatan dalam pemenuhannya dimana kebutuhan mendasar (sandang, pangan,
papan), Selanjutnya kebutuhan Sekunder (Tv dan Kendaraan) yang diprioritaskan
sebelum memenuhi kebutuhan tersier yang bersifat mewah (Barang Mewah).
Perilaku Konsumtif Merupakan suatu
perilaku pembelian barang atau jasa yang tidak lagi didasarkan pada
pertimbangan yang rasional tetapi juga untuk memenuhi keinginan semata.
Majunya Pembangunan Nasional
Indonesia diikuti dengan adanya tuntutan yang kompleks dalam masyarakat dapat
membuat daya beli masyarakat menjadi lebih besar. Masyarakat dapat menjadi
konsumtif akibat terhipnotis oleh tuntutan pada era digital seperti sekarang.
Faktanya berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh kompas Indonesia pada tahun 2012 menunjukkan
mahasiswa memiliki minat untuk berbelanja dan lebih cenderung berperilaku
konsumtif dibandingkan dengan orang tua maupun pelajar SMA. Umumnya mahasiswa
melakukan belanja bukan didasarkan pada kebutuhan semata, melainkan demi
kesenangan dan gaya hidup yang menjadikan seorang boros atau dalam perilaku
konsumtif disebut konsumerisme. Fenomena konsumerisme juga diperkuar dengan
adanya tren belanja online.
Oleh sebab itu, Perilaku konsumtif
merupakan sebuah sikap dalam mengonsumsi yang mengandung berlebihan karena
tidak memiliki prioritas utama dalam hidup melainkan hanya ingin memenuhi hawa
nafsu membeli, sehingga pembeliannya menjadi kurang bermanfaat.
Solusi dari Perilaku Konsumtif
Mengubah
gaya pola hidup konsumtif dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.
Menabung
2. Membuat anggaran belanja sebelum
uang dibelanjakan
3. Mengedepankan kebutuhan dari pada
keinginan
4. Menghindari penggunaan kartu kredit
5. Cermatlah ketika membeli barang
6.
Beramal
dan Bersedekah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulannya
adalah gaya hidup sangat menentukan individu dalam memiliki sikap berbelanja
tertentu sesuai pola hidup yang dianut. Adanya gengsi dan timbul kepercayaan
diri yang dari generasi era digital saat ini mengalami perkembangan baik
kognisi, afeksi dan konasi sehingga cenderung ingin tahu tentang hal-hal baru
yang diamatinya sehingga menjadikan mereka berperilaku konsumtif.
B. Saran
Kepada Generasi di Era digital saat ini, Belilah barang yang
memang dibutuhkan. Jangan membeli barang karena ikut-ikutan atau ingin dibilang
keren. Budaya membeli barang karena sedang tren bisa menjerumuskan anda pada
kehidupan konsumtif. Pastikan barang itu baik secara mutu dan harga.
Sumber Referensi :